web analytics Teknologi Informasi dan Komunikasi: April 2011

Wednesday, April 20, 2011

Pengertian Information and Communication Technology (ICT)

Teknologi komputer dapat berfungsi sebagai teknologi informasi maupun sebagai teknologi komunikasi. Seorang guru dalam konteks ini sejatinya menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Istilah Information and Communication Technology (ICT) dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Istilah TIK dalam hal ini bukan hanya TIK sebagai Mata Pelajaran, melainkan sebagai segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi komputer dalam kegiatan pembelajaran. Dalam konteks ini, TIK sebagai information and communication technology based learning dan multimedia learning.

Secara akademis, pengertian teknologi informasi dapat dibedakan dengan teknologi komunikasi, meskipun pada prakteknya teknologi informasi dan komunikasi ibarat dua sisi mata uang. Teknologi informasi memiliki pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, pengunaan komputer sebagai alat bantu, manipulasi dan pengolahan informasi. Sementara teknologi komunikasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat yang lainnya. Dalam konteks pembelajaran, ICT meliputi segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan komputer untuk mengolah informasi dan sebagai alat bantu pembelajaran serta sebagai sumber informasi bagi guru dan siswa.

Thursday, April 14, 2011

Penerapan ICT Dalam Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap kegiatan pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung pada proses pembelajaran yang berlangsung dan dialami siswa di sekolah.

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi satu sama lain sehingga terwujudnya kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Komponen-komponen tersebut diantaranya siswa, guru, kurikulum, metode, sarana fisik, pengalaman belajar dan media pembelajaran. Interaksi berbagai komponen tersebut sejatinya melahirkan kegiatan pembelajaran yang bermuara pada kegiatan belajar siswa yang aktif, kreatif, efektif dan tentu saja, menyenangkan, sehingga siswa merasa betah di kelas dan merasa senang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan kata lain, seluruh kegiatan pembelajaran mestinya berpihak kepada kepentingan siswa. Guru sebagai salah satu komponen yang memiliki posisi yang sangat signifikan dalam kegiatan pembelajaran, dalam konteks ini tidak lagi memposisikan diri sebagai pemegang otoritas di kelas yang serba tahu dan sebagai satu-satunya sumber ilmu bagi siswa, melainkan hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Dalam pengertian ini, guru adalah figur demokratis yang mengayomi dan membimbing siswanya mencapai kompetensi yang ditetapkan. Guru adalah figur yang dengan cerdas menciptakan lingkungan belajar yang kreatif, inovatif dan berwawasan teknologi serta membuka peluang-peluang baru bagi siswa untuk berkembang secara mandiri sesuai dengan minat dan potensi yang mereka miliki.

Kegiatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa pada akhirnya telah menuntut guru sebagai fasilitator untuk lebih kreatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kemajuan teknologi. Guru dituntut untuk memiliki kepekaan dan kemampuan mengadopsi perkembangan teknologi untuk kepentingan kegiatan pembelajaran di kelas. Kemampuan dan kepekaan terhadap teknologi ini menjadi keniscayaan bagi guru jika guru ingin kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di kelas tidak membosankan bagi siswa. Jika siswa merasa bosan di kelas, maka pencapaian kompetensi yang ingin dicapai pun akan terhambat. Kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang berbasis pada teknologi akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan siswa mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Perkembangan teknologi komputer secara signifikan telah merubah kehidupan masyarakat termasuk cara mereka memperoleh pengetahuan. Internet telah menawarkan lautan informasi bagi siswa yang secara independen dapat mereka akses tanpa tergantung lagi pada guru di kelas. Jika guru masih menampilkan diri sebagai figur yang gagap teknologi, maka niscaya mereka akan ketinggalan oleh muridnya baik dari sisi penguasaan informasi maupun komunikasi. Kegiatan pembelajaran akan menjadi tidak menarik di mata siswa jika mereka menemukan gurunya sendiri tidak menguasai teknologi informasi.

Dengan kata lain, guru harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang kreatif dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan pembelajaran kreatif adalah suatu proses belajar yang diupayakan sekomunikatif mungkin sehingga situasi belajar menjadi menyenangkan. Menurut Tatang Suhendar, M. Si, (LPMP:2005) betapa pentingnya bagi guru untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan karena; pertama, akan membantu anak berhasil guna jika kita tidak bersama mereka; kedua, menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah; ketiga, menimbulkan akibat besar dalam kehidupan siswa dan; keempat, menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.